Friday, November 28, 2008

KABAR PENTING!

KABAR PENTING!

Banyak orang yang sudah tahu bahwa dalam berbagai kesempatan (seminar, dialog / debat, dan buku-buku / tulisan-tulisan) Pdt. Budi Asali M Div. (Pendeta Gereja Reformed yang bergelar M. Div., tinggal di Surabaya) sangat gemar (bangga, hobi, kebiasaan, sudah karakter) mulutnya mengeluarkan umpatan-umpatan emosional yang ditujukan kepada setiap orang yang berbeda paham dengannya, “kata-kata mutiara” a la seorang Budi Asali yang berpredikat sebagai Pendeta, Penulis, Pengajar, Pengkotbah itu di antaranya adalah selalu menganggap orang lain (yang berbeda pendapat dengannya) sebagai:
“orang bodoh”
“goblok”
“sok pintar”
“omong kosong”
“gila”
“bodoh dan sesat”
“tanpa otak”
“ngawur”
“tidak becus”
“tolol”
“tolol dan sesat”
dsbnya.
Yang mana semua “kata-kata mutiara”-nya itu sesungguhnya adalah CERMIN DARI DIRI BUDI ASALI SENDIRI, yang oleh karenanya izinkanlah kami mengembalikan “kata-kata mutiara a la Budi Asali” tersebut kepada dirinya sendiri yang ternyata sesungguhnya adalah seorang Pdt. M. Div yang amat sangat “bodoh”, “goblok”, “sok pintar”, “omong kosong”, “gila”, “bodoh dan sesat”, “tanpa otak”, “ngawur”, “tidak becus”, “tolol”, “tolol dan sesat” dsbnya sesuai “kata-kata mutiara” a la Budi Asali tersebut.
Ingatlah saudara-saudari bahwa ADA TERTULIS dalam kitab Pengkotbah pasal 10 ayat 2-3:
Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri. Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan IA (si orang bodoh itu) BERKATA KEPADA SETIAP ORANG: “ORANG ITU BODOH!”
Kesaksian Kitab Suci (yang menyingkap hal orang bodoh) tersebut sungguh tergenapi dalam diri seorang Budi Asali yang ternyata samasekali bukan seorang manusia yang berBUDI yang ASALI (melainkan tampaknya hanyalah seorang yang berBUDI ASAL-ASALAN , dan hanyalah orang yang sangat bodoh) yang terbukti dengan fakta di mana-mana ia selalu menganggap orang lain sebagai bodoh, menggenapi Pengkotbah 10:3 IA (si orang bodoh itu, yaitu BUDI ASALI) -SANGAT SUKA- BERKATA KEPADA SETIAP ORANG: “ORANG ITU BODOH!
Saudara mau lebih tahu bukti akurat tak terbantahkan perihal kebodohan, kegoblokkan, kengawuran, kegilaan, keomong-kosongan, kesesatan, ketololan, dari Budi Asali dan muridnya (Esra Alfred Soru S. Th.) yang TELAH DISINGKAPKAN – DITELANJANGI HABIS-HABISAN – serta DIBUNGKAM DENGAN TELAK oleh seorang Kristen yang tinggal di Kupang NTT yang bernama A.G. Hadzarmawit Netti ? Silahkan segera simak buku luar biasa (sangat tajam, cerdas, berani, benar-benar tidak biasa!) berjudul:
POLEMIK ANTARA A.G. HADZARMAWIT NETTI DENGAN Pdt. BUDI ASALI M. Div – ESRA ALFRED SORU
Bisa didapatkan dalam bentuk photo copy-an setebal 81 halaman (JILID I) dan 47 halaman (JILID II). Pada JILID II, di situ Budi Asali dan muridnya tampak lebih kebakaran jenggot lagi karena dustanya makin ditelanjangi, hingga Pendeta Gereja Reformed itu menista A.G. Hadzarmawit Netti dengan perkataan "anjing, anjing buduk, rabies, anjing tua" dsbnya.

Bagi yang berminat silahkan pesan langsung saja ke 081 7971 9991. Buku copy-an akan dikirim ke alamat pemesan via POS KILAT KHUSUS.

Silahkan sampaikan KABAR PENTING ini pada seluruh rekan-rekan saudara. Trims.

baca juga tulisan tentang Pdt. Budi Asali , di http://gkmin.net/?p=89

20 comments:

dede wijaya said...

Mengapa menghabiskan banyak waktu untuk mengajarkan Unitarian yg adalah Bidat/Sekte Sesat, mari teman2 yg berkunjung di blog FD ini, kita tidak perlu mengulangi kesalahan SESAT mereka. FD hanya suka cari sensasi, mengapa tulisan blognya ini tidak dia sampaikan langsung ke 2 pdt yg dia pernah debat, eh malah 1 tahun lewat sejak kekalahan debat dia, baru FD koar2 di blognya. Cari Sensasi dan menutupi kekalahan dirinya dan Tim.

soal Karakter Pribadi Pak Budi Asali, saya kira biar beliau yg jawab. saya sudah pernah sampaikan untuk Berbicara lemah lembut dan sabar dlm mengahadapi BIDAT/SEKTE UNITARIAN, namun memang Beliau TIDAK SABAR dengan BIDAT SESAT dan mau langsung meng KO mereka dengan satu gebukan/gebrakan.
apalagi Beliau suka Fitness dan Bisa bela diri. jadi maybe ada karakter beliau yg memang demikian.


Mari Bergabunglah dengan saya di Partai GERINDRA, eh salah maksudnya di Kristen Fundamental.

MENGAPA SAYA MENJADI KRISTEN FUNDAMENTAL?

Mengetahui dan Menentukan Posisi Teologi seseorang tentu Penting dan tidak bisa disepelekan. Hari-hari ini banyak orang Kristen yang cuma berani berkata Saya atau Gerejaku adalah Kristen Alkitabiah dan Gereja Alkitabiah. Namun begitu kita tanyakan lebih jauh, jemaat dan bahkan hamba Tuhan itu tidak bisa menjelaskan bagaimana dan apa yang dia sebut dengan Alkitabiah itu. Beberapa orang ingin mengetahui posisi Teologi saya, tentu sudah sepatutnya setiap orang yang mengaku dirinya KRISTEN ALKITABIAH harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang dia pegang dalam pengakuannya sebagai KRISTEN ALKITABIAH, dan ini jugalah yang akan menentukan pandangan seseorang terhadap seberapa jauh kita mengerti dan memahami Alkitab yang berisikan Pengajaran-Pengajaran.

Orang Kristen yang rendah hati dan mau belajar, tentu akan berubah posisinya terhadap pengajaran/doktrin tertentu ketika dia melihat dengan jelas Kebenaran Alkitab dari Penafsiran Alkitab yang tepat. Untuk itu siapapun anda dan saya, tentu dituntut untuk menafsirkan Alkitab dengan cara yang tepat sesuai dengan maksud Roh Kudus yang mengilhami para penulis Alkitab.

Berikut penjelasan saya tentang Posisi Teologi yang saya pegang saat ini:

Gereja Fundamental Baptist Independent Alkitabiah (GFBIA): Gereja Impian yg rindu menerapkan semua Doktrin/Pengajaran dalam Alkitab setepat mungkin.

Fundamental (Kristen yg ingin selalu kembali ke FUNDAMEN yaitu ALKITAB, Kristen Fundamental)

Baptist (ingat kaum BAPTIS, dikenal dengan BAPTIS SELAM):

B=ible is the Sole Authority for Faith and Practice. (Alkitab adalah Otoritas Final/Mutlak/Mendasar bagi Iman dan Kehidupan)

A=utonomy of the Local Church. (Otonomi Penuh Gereja Lokal dalam pemerintahan gereja)

P=riesthood of Every Believer. (Setiap Orang Percaya: Imam bagi dirinya sendiri)
T=wo Ordinances : Baptism the Lord's Supper. (2 Ordinansi: Baptisan dan Perjamuan Tuhan)
I=ndividual Soul Liberty. Liberty of Conscience. (Arti kata yg pas masih bingung :) = Kebebasan Jiwa secara Individu/Pribadi, Kemerdekaan/Kebebasan Rohani/Batin)
S=aved Church Membership. (Keanggotaan Gereja yg sudah Diselamatkan)
T=wo Church Officers: Spiritual/Preaching Officers & Deacon. Yaitu Dua Fungsionaris dalam Gereja yaitu

-Pelayan Firman Gereja (Jabatan: GEMBALA=Pastor=Penatua=Penilik Jemaat=Uskup=Presbyter=Pendeta, PENGINJIL=Evangelist=Guru Injil, dan PENGAJAR=Guru Jemaat) dan

-Pelayan Non-Rohani Kebutuhan Jemaat yaitu Jabatan Diaken

S=eparation of Church State. (Pemisahan Tegas dan Jelas antara Gereja dan Negara)



Independent (berhubungan dengan DOKTRIN GEREJA yaitu PERCAYA DOKTRIN GEREJA LOKAL bukan Doktrin Gereja Universal/Katolik/Am)

Alkitabiah (Sesuai dengan ajaran Alkitab)

Dispensational in theology (Teologi Dispensasi):

Dispensational in theology (Teologi Dispensasi, melihat Cara Allah bekerja dan berhadapan dengan manusia di setiap zaman ada perbedaan, misal Zaman sebelum Dosa, sesudah Adam berdosa, Keimamatan Ayah, Hukum Taurat, Zaman Gereja, Zaman Millenium, dll yg umumnya para teolog dispen sepakat ada 7 masa/zaman)


Pre-Tribulational Rapture Pre-millennial (Premilenium Pretribulasi Pengangkatan): pandangan dalam Eskatologi/doktrin akhir zamannya, yaitu sebelum Kerajaan 1000 Tahun Literal di bumi, Kristus akan datang di awan2 mengangkat umatNya/Rapture/pengangkatan sebelum masa 7 tahun Tribulasi/Penganiayaan/Masa Kesukaran)



Textus Receptus and Masoretic Text (traditional-text based): Percaya dan mengimani bahwa naskah TR dan MT yg diacu oleh Alkitab KJV itulah yg tanpa salah sedikitpun, sampai titik komanya juga. Meski kami bukan KJV only-ism.

Baptism by immersion (Baptis Selam)


Six-day literal creation: Percaya bahwa Alkitab mengajarkan Penciptaan Alam Semesta dalam 6 hari biasa/literal.


Literal & Grammatical & Historical in hermeneutics (Menafsir Alkitab secara Literal-Grammatikal-Historikal, atau biasa disebut Penafsiran Normal/biasa/sewajarnya). tidak berarti bhw kami tidak percaya ada figuratif, perumpamaan, dll dalam Alkitab. Apa yg literal harus ditafsir Literal, kecuali dg akal sehat tidak mungkin ditafsir Literal, misalnya "orang mati menguburkan orang mati", dua kata "mati" dalam kalimat ini berbeda maknanya, satu mati rohani, yg satu mati jasmani.

PENGAKUAN IMAN KRISTEN FUNDAMENTAL

1
Percaya bahwa YAHWEH Tritunggal adalah Pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya dalam enam hari literal/biasa (Kej.1 &2).

2
Percaya bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan YAHWEH, serta semua manusia mewarisi sifat dosa, dan menempati posisi orang berdosa (Rom.3:10,23).

3
Percaya bahwa hanya ada satu cara untuk membereskan dosa yaitu dengan penghukuman. Dosa tidak dapat dihapus dengan perbuatan baik, ritual ibadah dan berbagai kerajinan keagamaan (II Kor.4:23, Rom.6:23).

4
Percaya bahwa Yesus Kristus diutus untuk menanggung dosa semua manusia. Dosa manusia yang belum memiliki kesadaran diri (bayi), bahkan dosa Adam hingga dosa manusia terakhir telah ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib (Yoh.1:29, Ibr.2:9, I Yoh.2:2).

5
Percaya bahwa kepada manusia yang telah memiliki kesadaran diri dan melakukan dosa atas kesadaran diri diserukan untuk bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat untuk mendapatkan pengampunan dosa atau pengaplikasian anugerah keselamatan (Mat.4:17, Yoh.3:16, Ef.1:7, Kol.1:14).

6
Percaya bahwa tidak ada jalan keselamatan lain selain Injil Yesus Kristus karena siapapun yang berada di luar Kristus akan menanggung hukuman atas dosa dirinya. Tidak ada satu manusia pun bisa masuk Surga tanpa percaya kepada Yesus Kristus dari Adam hingga manusia terakhir (Yoh.14:6, Ibr.8:6, I Tim.2:5).

7
Percaya bahwa Injil yang murni adalah Injil yang tidak ditambahkan dengan percaya kepada Maria, upacara baptisan, kerajinan ibadah dan apa saja (Gal.1:8, 5:3-4). Dan tidak menekankan kesuksesan duniawi atau yang mengurangi aspek seruan bertobat (I Kor.15:19).

8
Percaya bahwa orang yang telah diselamatkan tidak akan kehilangan keselamatannya karena terjatuh ke dalam dosa. Tetapi yang bersangkutan harus tetap tinggal di dalam kasih karunia Yesus Kristus dan tidak menyangkal Tuhan (Rom.11:22, I Kor.15:2, II Kor.6:6, II Tim.2:12, Yak.5:19, I Yoh.2:24,27, II Yoh 9).

9
Percaya bahwa ada Surga bagi orang yang bertobat serta menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, dan ada Neraka bagi orang yang menolak anugerah Tuhan.

10
Percaya bahwa Alkitab, Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21, adalah satu-satunya firman Tuhan yang tidak ada salah. Di luar Alkitab tidak ada firman Tuhan baik tertulis maupun lisan. (Verbal Plenary Inspiration dan Verbal Plenary Preservation)

11
Percaya bahwa Alkitab bersifat kanon tertutup. Kitab Wahyu 22:21 adalah firman Tuhan yang terakhir. Sesudah Wahyu 22:21 dituliskan, maka Tuhan telah menghentikan proses pewahyuan dan juga menghentikan semua karunia yang berhubungan dengan pewahyuan.

12
Percaya bahwa penafsiran Alkitab yang benar adalah literal-grammatical-historical atau penafsiran normal/biasa. Penerapan cara penafsiran alegoris hanya kalau secara akal sehat cara literal-grammatical tidak mungkin diterapkan.

13
Percaya bahwa setiap orang percaya harus menggabungkan diri ke dalam salah satu gereja lokal untuk membentuk tubuh Kristus serta bertumbuh di dalam Kristus (Ef.4:11-16).

14
Percaya bahwa gereja harus terpisah total dari negara dan pemerintah dan gereja tidak boleh terlibat politik praktis (Mat.22:21).

15
Percaya bahwa gereja yang benar adalah gereja yang bersifat lokal bukan yang bersifat universal/katolik/am (Ef.1:1), dan otonomi penuh, tidak tunduk kepada kuasa apapun bahkan kuasa alam maut (Mat.16:18).

16
Percaya bahwa tubuh Tuhan Yesus itu bukan seluruh kekristenan, melainkan tiap-tiap gereja lokal (Ef.1:23).

17
Percaya bahwa hubungan satu gereja lokal dengan gereja lokal lain bukan sebagai atasan dan bawahan (vertikal) melainkan sebagai sahabat dan saudara (horisontal).

18
Percaya bahwa Tuhan hanya mendirikan gereja lokal dan gereja lokal-lah yang mendirikan yayasan, sekolah dan berbagai sarana pemberitaan Injil. Parachurch yang alkitabiah adalah yang didirikan gereja lokal serta tunduk kepada gereja lokal (Mat.16:18).

19
Percaya bahwa jabatan Nabi dan Rasul telah dihentikan sejak wahyu terakhir diberikan dan kini tinggal jabatan Penginjil, Gembala, dan Guru sebagai jabatan pengajar firman (Ef.4:11) dan Diaken sebagai jabatan pelayan jemaat (Kis.6:1 dst.).

20
Percaya bahwa wanita tidak dipanggil untuk mengajar dan memimpin laki-laki dewasa dalam jemaat/Kebaktian Umum (I Tim.2:12-13, I Kor.14:34), sebagaimana istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istri (Ef.5:22-27).

21
Percaya bahwa baptisan tidak menyelamatkan melainkan hanya salah satu upacara yang diperintahkan untuk dilaksanakan oleh gereja lokal. Dan baptisan yang benar adalah baptisan yang dilakukan terhadap orang yang sudah lahir baru (orang benar), dimasukkan ke dalam air (cara yang benar), dan oleh gereja yang benar (doktrinnya benar) (Mrk.16:16, Mat.28:19, Rom.6:3-4).

22
Percaya bahwa hanya ada dua upacara yang diperintahkan Tuhan Yesus (Ordinansi) untuk dilaksanakan oleh gereja lokal, yaitu upacara baptisan dan upacara perjamuan Tuhan. Kedua-duanya tidak esensi untuk keselamatan melainkan hanya untuk mengingat akan kematian dan kebangkitan Tuhan yang menyelamatkan (Mat.3:11, Mat 28:19, I Kor.11:24-25).

23
Percaya bahwa ibadah yang bersifat lahiriah dengan berbagai ritualnya telah digantikan dengan ibadah dalam roh dan kebenaran. Tidak ada simbol lahiriah dalam ibadah selain keteraturan dan kesopanan (Yoh.4:23-24, I Kor.14:40).

24
Percaya bahwa segala syair lagu pujian harus ditujukan kepada Tuhan dan sesuai dengan kebenaran Alkitab.

25
Percaya bahwa perpindahan anggota jemaat adalah cerminan kebebasan berpikir dan memutuskan.

26
Percaya bahwa anggota jemaat harus menjalani kehidupan kekristenan yang memuliakan nama Tuhan, yang sopan, teratur, dan kudus (Ibr.12:14).

27
Percaya bahwa anti-Kristus akan mempersatukan politik, ekonomi, dan agama serta menguasainya (Wah.13:11-18).

28
Percaya bahwa hari pengangkatan orang percaya (rapture) terjadi sebelum masa penganiayaan (pretribulation). Dan penampakan Kristus terjadi sebelum kerajaan seribu tahun (Premillennium).


28 Butir pengakuan Iman ini Disadur dan diubah seperlunya dari: Pengakuan Iman GBIA GRAPHE

Singkatan BAPTIST disadur dan diubah seperlunya dari Semboyan Milist FBI Alkitabiah.

AMSAL 23:23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.




Baca Banyak Artikel Alkitabiah lainnya di:



http://kristenfundamental.blogspot.com (20 artikel)

http://kristen-fundamental.blogspot.com (20 artikel)

http://dedewijaya.blogspot.com (Hit Counter 20rb, 200 artikel)

http://dedewijaya83.blogspot.com (Hit Counter 20rb, 200 artikel)

http://dedewijaya.multiply.com (Hit Counter 3rb, 200 artikel)

http://dedewijaya83.multiply.com (Hit Counter 3rb, 200 artikel)

http://www.dedewijaya.co.cc (Hit Counter 20rb, 200 artikel)

http://www.dedewijaya83.co.cc (Hit Counter 10rb, 200 artikel)

http://www.dede-wijaya.co.cc (Hit Counter 2rb, 200 artikel)

http://dedewijaya.wordpress.com (Hit Counter 10rb, 200 artikel)

http://www.kristenfundamental.co.cc (20 artikel)

http://www.sabdaspace.org/blog/dedewijaya (Hit Counter 8rb, 90 artikel) Diskusi/Debat

http://www.in-christ.net/blog/dedewijaya (Hit Counter 5rb, 85 artikel) Diskusi/Debat

http://dedewijaya.blogs.friendster.com (add saya di FS: dd123id@yahoo.com)

http://www.webkristiani.co.cc (berisi 3000 website Kristiani)

http://lexlicalife.blogspot.com (Ev. Johan, GBIA Graphe)

http://www.graphe-ministry.org (Website GBIA GRAPHE dan GITS, SUHENTO LIAUW, D.R.E., Th.D, dr. STEVEN EINSTAIN LIAUW, D.R.E., dr. ANDREW LIAUW, M.Th)

http://www.wayoflife.org (website Fundamental by DR. DAVID CLOUD)

Forum Diskusi Alkitab dan Teologi: diskusi-alkitab@googlegroups.com

dede wijaya said...
This comment has been removed by a blog administrator.
dede wijaya said...

Bung FD menghapus komentar ke-2 saya, bukti bahwa dia memang ketakutan dan tidak berani. Silahkan pembaca blog ini menghubungi
Pdt. Esra Soru di 0852.5752.7772

dapatkan tanggapan dari pdt. Budi Asali dan Esra Soru dalam 200 halaman menanggapi kopian Neti yg sudah DIBANTAH dengan TEGAS, kopian Neti bagi FD bagaikan Amunisi baru:) makanya dia berani berkoar2 lagi setelah 1 tahun DIAM MEMBISU dalam kekalahan.

dede wijaya said...

Bung FD menghapus komentar ke-2 saya, bukti bahwa dia memang ketakutan dan tidak berani. Silahkan pembaca blog ini menghubungi
Pdt. Esra Soru di 0852.5752.7772

dapatkan tanggapan dari pdt. Budi Asali dan Esra Soru dalam 200 halaman menanggapi kopian Neti yg sudah DIBANTAH dengan TEGAS, kopian Neti bagi FD bagaikan Amunisi baru:) makanya dia berani berkoar2 lagi setelah 1 tahun DIAM MEMBISU dalam kekalahan.

anton said...

Frans, Anda hanya mencari popularitas ! Anda mau cari duit lewat sensasi murahan ya !?

dede wijaya said...

Benarkah Doktrin Tritunggal Produk Konsili Nicea? (2)
Tanggapan Atas Tulisan Frans Donald

Oleh:Esra Alfred Soru
Penulis adalah Gembala Jemaat “REVIVAL MINISTRY” di KupangNovatian (Tahun 235 M)

Novatian mengatakan : Alkitab menjelaskan Kristus sebagai Allah sebanyak menjelaskan Allah sebagai manusia. Alkitab menjelaskan Yesus Kristus sebagai manusia terlebih lagi menjelaskan Kristus Tuhan sebagai Allah. Karena tidak dirancangkan untuk Dia sebagai Anak Allah saja, tetapi juga sebagai Anak Manusia, atau bukan saja dikatakan sebagai Anak Manusia tetapi Dia juga biasa berbicara sebagai Anak Allah. Jadi Dia adalah Anak Allah dan Anak Manusia.

Dia dua-duanya. Menjadi tidak sempurna jika Dia hanya salah satu, Dia tidak dapat menjadi salah satu saja. Dan sebagaimana natur telah menentukan bahwa Dia harus dipercayai sebagai manusia yang berasal dari manusia, maka natur yang sama juga telah menentukan Dia sebagai Anak Allah yang adalah Allah…. karena itu, biarlah mereka yang membaca bahwa Yesus Kristus Anak Manusia itu adalah manusia juga membaca bahwa Yesus yang sama juga adalah Allah dan Anak Allah. (Treatise on the Trinity 11). Jelas bahwa Novatianus mempercayai rumusan Kristologi seperti yang dipercaya saat ini.
Ignatius dari Anthiokia (Tahun 250 M)
Ignatius dalam suratnya kepada jemaat Efesus mengatakan bahwa “Kita juga punya seorang tabib yaitu Tuhan Allah kita, Yesus Kristus, sang Firman dan Anak tunggal Allah sebelum waktu ada, yang kemudian menjadi manusia dari perawan Maria. (Letter to the Ephesians). Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, ia menulis : “Bagi Allah kita Yesus Kristus, ada di dalam Bapa adalah penyataan yang lebih jelas. Pekerjaan ….” (Letter to the Romans).
Cyprian dari Carthage (Tahun 253 M)

Cyprian mengatakan : Siapa yang menyangkal Yesus sebagai Allah tidak dapat menjadi bait Roh Kudus”. (Letters 73:12)
Gregory the Wonder-worker (Tahun 262 M)
Gregory the Wonder-worker mengatakan : “Tetapi beberapa orang telah memperlakukan Roh Kudus secara tidak benar, ketika mereka dengan yakinnya menyatakan bahwa tidak ada 3 pribadi dan memperkenalkan (ide) satu pribadi tanpa subsistence. Alasan kita berbeda dari Sabellius yang percaya bahwa Bapa dan Yesus adalah pribadi yang sama…inilah keyakinan kita, karena kita percaya bahwa 3 pribadi yang disebut Bapa, Anak dan Roh Kudus menyatakan memiliki satu ketuhanan: karena satu keilahian ditunjukkan berdasarkan natur dalam Tritunggal yang menguatkan keesaan dari natur.

(A Sectional Confession of Faith 8). Ia melanjutkan : Tetapi jika mereka berkata, bagaimana mungkin ada 3 pribadi tetapi satu keilahian? Kita seharusnya menjawab: Bahwa memang ada 3 pribadi, karena ada Pribadi Allah Bapa dan Pribadi Anak dan Pribadi Roh Kudus; memang tiga tetapi satu keilahian, karena hanya ada satu substansi dalam Tritunggal. (A Sectional Confession of Faith, 14). Jelas ia percaya kepada doktrin Tritunggal.
Methodius (Tahun 305 M)

Methodius mengatakan : “Karena kerajaan Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu, bahkan substansi mereka adalah satu dan kedaulatanNya satu. Yang mana, dengan pemujaan yang satu dan sama, kita menyembah satu Allah dalam 3 pribadi, sumber hidup tanpa awal, tidak diciptakan, tanpa akhir dan tak tergantikan. Karena Allah Bapa tidak akan pernah berhenti menjadi Bapa, maupun Anak berhenti menjadi Anak dan Raja, pun Roh Kudus berhenti menjadi sebagaimana adanya Ia. Karena Pribadi dalam Tritunggal tidak akan mengalami pengurangan dalam kekekalan, komunikasi dan dalam kedaulatan. (Oration on the Psalms 5).
Arnobius (Tahun 305 M)

Arnobius berkata : Memang ada beberapa orang yang gusar, marah dan dengan bersemangat berkata, Apakah Kristus Tuhanmu? Memang Dia Tuhan, dan Allah dari kuasa yang tersembunyi” menjadi jawaban kita. (Against the Pagans 1:42).
Lactantius (Tahun 307 M)

Lactantius jelas mempercayai rumusan Kristologi seperti yang dipercaya sekarang ini. Ia berkata : “Dia adalah Anak Allah dalam roh dan Anak manusia dalam daging. Jadi Dia Allah dan manusia. (Divine Institutes 4:13:5).

Demikianlah iman bapa-bapa gereja pada masa pra konsili Nicea. Jelas terlihat bahwa mereka percaya akan doktrin Tritunggal dan keallahan Yesus. Walaupun ada beberapa di antara mereka yang mempunyai konsep Tritunggal yang tidak sempurna namun jelas bahwa iman kepada Allah Tritunggal itu sudah hidup dalam hati dan pikiran mereka jauh sebelum diselenggarakannya konsili Nicea. Itu berarti bahwa doktrin Tritunggal bukan hasil dari konsili Nicea pada tahun 325.

Dengan demikian pernyataan FD bahwa doktrin Tritunggal dan keallahan Yesus adalah hasil/produk dari konsili Nicea adalah sesuatu yang tidak benar dan hanya menunjukkan bahwa FD buta sejarah. Tidak mengerti apa-apa tentang sejarah doktrin Tritunggal tetapi berbicara seperti orang yang tahu banyak. Dan itu sekaligus juga merupakan fitnahan terhadap doktrin Tritunggal. Saya sarankan kepada Frans secara pribadi agar sebaiknya anda belajar yang lebih banyak supaya statement-statement anda tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri dan semua pembaca Timex akan melihat kebodohan dan kecerobohan anda.

KONSILI NICEA
Jikalau iman akan Allah Tritunggal sudah hidup dalam hati dan pikiran para bapa gereja sebelum konsili Nicea (tahun 325), lalu apa sebenarnya yang terjadi pada konsili Nicea sehingga para Unitarian seperti Frans Donald dan juga grup Saksi-Saksi Yehuwa selalu menuduh bahwa doktrin Tritunggal adalah produk konsili tersebut ?

Pada abad 4 muncul suatu ajaran yang dicetus oleh seorang bernama Arius, seorang penatua gereja di Alexandria. Arius mengemukakan bahwa Anak Allah (Yesus) adalah ciptaan dan sebagai Firman (logos). Ia bukanlah Allah dan juga bukan manusia biasa. Firman (Yesus) adalah ciptaan yang berada di antara Allah dan manusia, ia lebih rendah dari Bapa, namun diangkat sebagai ‘anak angkat’ dengan gelar ‘Anak Allah.’ Firman itu diciptakan pertama dan paling besar dari semua ciptaan, kemudian Firman itu diberi kuasa untuk menciptakan yang lainnya.

Jadi ada saatnya di mana Firman itu tidak ada, kemudian diciptakan oleh Allah dan disebut ‘Allah’ juga. Bernhard Lohse memberikan keterangan tentang ajaran Arius sebagai berikut : “Firman, pada pihak lain, yang dalam Yesus Kristus menjadi daging, adalah ciptaan Allah, diciptakan Allah dari ketiadaan sebelum permulaan waktu. Hal itu tidak berarti bahwa Arius menempatkan Anak sederajat dengan ciptaan lain. Menurut Arius, Anak adalah suatu ciptaan yang sempurna, tetapi ia bukanlah ciptaan lainnya. (Pengantar Sejarah Dogma Kristen; hal. 61). Encyclopedia Britannica 2000 memberi keterangan tentang Arianisme (ajaran Arius) ini sebagai berikut : Suatu bidat / sekte Kristen yang mula-mula diusulkan pada abad ke 4 oleh seorang penatua dari Alexandria bernama Arius. Bidat ini menegaskan bahwa Kristus bukan sungguh-sungguh ilahi, tetapi suatu makhluk ciptaan.

Alasan dasar dari Arius adalah keunikan dari Allah, yang adalah satu-satunya yang ada dari diriNya sendiri / ada dengan sendirinya dan yang tidak berubah; Anak, yang tidak ada dengan sendirinya, tidak bisa adalah Allah. Karena keallahan itu unik, itu tidak bisa dibagikan / dimiliki bersama atau diberikan, dan karena itu Anak tidak bisa adalah Allah. Karena keallahan adalah sesuatu yang tidak bisa berubah, maka Anak, yang bisa berubah, karena digambarkan dalam kitab-kitab Injil sebagai bertumbuh dan berubah, tidak bisa adalah Allah.

Karena itu, Anak harus dianggap sebagai suatu makhluk ciptaan yang diciptakan dari tidak ada dan mempunyai permulaan. Selanjutnya, Anak tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang Bapa, karena Anak itu terbatas dan berasal dari ordo keberadaan yang berbeda…” Itulah yang diajarkan Arius.

Lalu bagaimana tanggapan bapak-bapak gereja terhadap ajaran Arius ini? Pada umumnya mayoritas bapak gereja menolak ajaran Arius yang dianggap tidak sesuai dengan Alkitab. Alexander, uskup Alexandria menentang pemikiran Arius hingga terjadilah perdebatan yang sangat sengit bahkan melibatkan beberapa pimpinan jemaat. Masalah ini akhirnya ditangani oleh Kaisar Konstantin dengan diadakannya Konsili Nicea pada tahun 325 untuk membahas kontroversi ajaran Arius ini.

Bagaimana hasilnya? Ternyata mayoritas yang hadir dalam konsili itu (sekitar 300 peserta) menolak ajaran Arius dan menganggapnya tidak sesuai dengan Firman Tuhan dan meneguhkan kepercayaan semula mengenai keallahan Yesus yang setara dan sehakikat dengan Allah Bapa. Namun karena Konstantin ingin netral, hasil Konsili tidak ditindaklanjuti olehnya apalagi anaknya bersimpati kepada Arius.

Juga waktu itu Eusebius, uskup Konstantinopel, kawan dekat Arius memfitnah Athanasius sehingga Athanasius beberapa kali harus masuk keluar penjara. Namun, iman Athanasius tetap teguh dan ia terus berjuang memperjuangkan kebenaran. Dengan kematian Alexander (328), Athanasius menggantikannya, dan ia tetap teguh mempertahankan imannya dan sekali lagi dalam Konsili Konstantinopel (381), ajaran keallahan Yesus kembali diteguhkan dan ketritunggalan Allah dirumuskan sebagai ajaran Trinitas, akibatnya Arianisme mengalami kemunduran hingga menghilang pada tahun 650.


Dari sejarah singkat ini kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya doktrin Tritunggal bukanlah kepercayaan yang berkembang pada abad ke-4 yang dihasilkan oleh gereja Kristen seperti yang dituduhkan atau lebih tepat difitnahkan si penyesat Frans Donald ini. Yang terjadi adalah bahwa dalam menghadapi bidat Arius maka gereja merasa perlu memberikan perumusan yang jelas akan kepercayaan yang sudah ada sejak awal kekristenan itu. Inilah faktanya! Jadi sekali lagi terbukti bahwa Frans Donald adalah orang yang buta sejarah, tidak memahami sejarah dogma Kristen dengan baik. Anehnya ia berteriak-teriak bak pahlawan kesiangan yang ingin menghapus doktrin Tritunggal.


Satu hal yang ingin saya tambahkan adalah bahwa doktrin Arius yang mulai menghilang tahun 650 itu muncul lagi pada abad modern ini lewat aliran-aliran seperti Saksi-Saksi Yehuwa dan Unitarianisme. Aliran Saksi-Saksi Yehuwa dan Unitarianisme ini mempunyai ajaran yang sangat mirip dengan ajaran Arius di mana mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah sejati dan menganggap Yesus sebagai ciptaan pertama dari Allah, Ia adalah penghulu malaikat Mikhael. Ia berada di atas manusia tetapi di bawah Allah.

Ia adalah setengah Allah. Frans Donald telah menulis buku dengan judul “Ternyata Yesus Malaikat”. Mereka percaya bahwa Yesus juga Allah tetapi bukan Allah sejati. Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa Yesus adalah Allah tetapi Allah kecil atau Allah Yunior. Jadi dapat dikatakan bahwa Arius itu adalah bapak moyang atau nenek moyangnya Saksi-Saksi Yehuwa dan Frans Donald.

Lalu bagaimana dengan doktrin Arius di atas? Bernhard Lohse menganalisa ajaran Arius dengan berkata : “Pada akhirnya Arius tiba pada banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan, yang sesungguhnya jauh lebih besar daripada persoalan-persoalan yang telah ia selesaikan. Ia mau memegangi keunikan Allah, dan kelihatannya ia memang berhasil. Tetapi dalam kenyataannya ia menjadikan Kristus semacam setengah-Allah (demigod); bukan sebagai manusia, juga bukan Allah. (Pengantar Sejarah Dogma Kristen; hal. 61). Encyclopedia Britannica 2000 dengan topik Arianism menulis tentang ajaran Arius ini : Menurut penentang-penentangnya, khususnya uskup Athanasius, ajaran Arius menurunkan Anak menjadi ‘seorang setengah allah’, dan dengan demikian memperkenalkan kembali politeisme (karena penyembahan kepada Anak tidak ditinggalkan), dan merusak / meruntuhkan konsep penebusan Kristen, karena hanya Ia yang adalah sungguh-sungguh Allah yang bisa memperdamaikan manusia dengan keallahan. ...”. Philip Schaff mengutip kata-kata Athanasius yang menyerang Arianisme : “Arianisme mengajarkan dua allah, satu allah tidak diciptakan dan satu allah diciptakan, satu allah yang tertinggi dan satu allah sekunder, dan jatuh kembali ke dalam politeisme kafir. ... Athanasius menuduh pengikut-pengikut Arianisme dengan dualisme dan kekafiran” (History of the Christian Church’, vol III, hal 648-649).

Walter Martin menulis : “Menara Pengawal (Majalah Saksi Yehuwa) ... membuat Yesus ‘allah yang kedua’ dan dengan demikian memasukkan politeisme ke dalam kekristenan” (The Kingdom of the Cults’, hal 69). Selain itu doktrin mereka (Arius, Saksi-Saksi Yehuwa, Unitarianisme) jelas bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci seperti Kel 20:3 : “Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu”. Yes 44:6 : “Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: ‘Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari padaKu”. Yes 45:5 : “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah.

Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku”. Juga Yes 43:10 : “‘Kamu inilah Saksi-SaksiKu,’ demikianlah firman TUHAN, ‘dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi”. Dari semua ini jelas bahwa ajaran Arius, Saksi-Saksi Yehuwa dan Unitarianisme membuat mereka menjadi satu golongan dengan agama-agama kafir.

Saksi-Saksi Yehuwa sering menuduh bahwa agama Kristen dengan doktrin Tritunggalnya adalah kafir. Demikian juga dengan Frans Donald dan Unitarianismenya. Tetapi justru dengan kepercayaan mereka tentang Allah yang diciptakan, Allah kecil - Allah besar, setengah Allah, dll menunjukkan bahwa ajaran merekalah yang sesungguhnya kafir. Mereka berusaha memasukkan politeisme ke dalam kekristenan. Jadi tindakan Frans Donald itu seperti ‘maling teriak maling’.

Buat Frans Donald, dalam buku anda, anda membantah ayat-ayat dasar dari doktrin Tritunggal tetapi itu semua sudah saya jawab. Anda tidak memberikan jawaban balik malah menantang debat di Surabaya. Saya ladeni anda dan kawan-kawan hingga menyerahnya kalian pada debat ke IX. Anda ternyata masih terus berkoar-koar bahwa Yesus bukan Allah sejati dalam opini anda sebelumnya yang dimuat di Timex. Itu pun sudah saya bantah dan anda sama sekali tidak bisa menjawabnya. Ketika Sdr. Anton Bele menanggapi tulisan anda, anda balik menyerang doktrin Tritunggal dengan mengatakan bahwa doktrin Tritunggal tidak Alkitabiah, hasil/produk konsili Nicea dan kafir. Dan sekarang lewat tulisan ini sudah saya buktikan bahwa anda buta sejarah. Doktrin Unitarian anda sendirilah yang kafir dan tidak Alkitabiah.

Karena itu anda boleh dengan mengatakan pada Sdr. Anton Bele : “…Kehadiran Gereja Roma Katolik merupakan hasil kompromi antara kekristenan dengan Romawi yang bertradisi pagan, yang kemudian dalam perkembangan sejarah imannya dibangun melalui putusan konsili-konsili yang penuh muatan politis. Jadi kalau andaikan mau dihakimi berdasar konsili, maka saya (dan para penolak doktrin Tritunggal, Unitarian, Saksi Yehuwa, Mormon, Islam, Yahudi, Kristen Liberal, dll-nya yang tegas menolak Tritunggal) bisa saja anda sebut sebagai ‘Anathema Sit!’ (terkutuklah dia!)” namun saya yakin bahwa ‘Anathema Sit’ yang dikatakan Anton Bele itu cocok untuk anda dan semua rekan penolak doktrin Tritunggal yang anda sebutkan di atas.

Namun ‘Anathema Sit’ yang saya maksudkan bukanlah ‘Anathema Sit’ ala Katolik Roma yang dilakukan oleh Paus yang anda analogikan sebagai Lurah melainkan ‘Anathema Sit’ ala Kitab Suci yang dilakukan oleh Allah sendiri (yang anda analogikan sebagai Presiden) sebagaimana yang dikatakan Paulus dalam Gal 1:8-9 : “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia”. Anda boleh dengan percaya diri mengatakan : “Saya tentu tidak perlu merasa cemas jika dibenci oleh Lurah sementara disayangi oleh Presiden. Presiden jauh lebih berkuasa dari pada Lurah. Lurah hanya bisa berkuasa di kelurahannya saja, jauh berbeda dengan Presiden” tapi bagaimana kalau rasa tidak cemas anda itu adalah rasa tidak cemas yang palsu yang diberikan setan? Bagaimana kalau justru yang terjadi adalah anda dibenci oleh Lurahnya sekalian Presidennya? Betapa tragis nasib anda. Karena itu : “BERTOBATLAH!!!” Bersambung….

http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=28435

dede wijaya said...

Sabtu, 29 Nov 2008, | 41
TRITUNGGAL ADALAH KEBENARAN ALKITAB
(Tanggapan Untuk Frans Donald)

Oleh : Nelson M. Liem, S.Th
Penulis : Alumni Institut Agama Kristen Jakarta Tahun 2007. Lahir tahun 1985 di SoE Kab. TTS dan sekarang berdomisili di SoE Kab. TTS (Nifuboko).

Seperti yang telah dijelaskan oleh Sdr. James Lola dalam opininya beberapa waktu yang lalu bahwa doktrin Allah Tritunggal adalah kebenaran Alkitabiah dan bukan merupakan hasil spekulasi dari para Bapak-bapak Gereja atau teolog-teolog Kristen dahulu. Memang secara peristilahan, istilah Tritunggal tidak muncul dalam Alkitab.

Namun tidak dapat disangkali bahwa Alkitab berbicara tentang Allah Tritunggal; baik Kitab Perjanjian Lama maupun kitab Perjanjian Baru. Kaum Unitarian menolak Allah Tritunggal dengan alasan bahwa istilah itu tidak muncul dalam Alkitab, sedangkan kenyataannya Alkitab begitu terang-terangan berbicara tentang Allah Tritunggal. Kalau Alkitab menyatakan tentang Allah Tritunggal, lalu mengapa Frans Donald dan kawan-kawan menolaknya? Konsep macam apa yang dipakai oleh mereka dalam aksi penolakan mereka? Apa yang menyebabkan timbul konsep yang keliru itu dari mereka ? Apakah konsep Unitarian mempunyai dasar yang kuat? Dari pertanyaan-pertanyaan inilah kita akan membongkar kekeliruan Frans Donald dan kawan-kawan.

Walaupun pengertian Allah Tritunggal telah dibahas oleh penulis-penulis terdahulu sewaktu melawan Frans Donald (seperti Sdr. Esra Soru), namun kita akan lebih tertolong apabila dalam pembongkaran Unitarian, kita kembali mengulang pengertian Allah Tritunggal secara sederhana. Di dalam Kitab Ulangan 6:4 “TUHAN itu esa”, kita semua tahu bahwa kata ‘esa’ berarti satu.

Namun perlu diketahui bahwa kata “esa” dalam ayat tersebut tidak memakai kata Ibrani yachid yang artinya adalah satu-satunya atau hanya satu secara mutlak, akan tetapi memakai kata Ibrani Echad yang juga berarti satu namun merupakan kesatuan dari beberapa unsur. Jika kata ini diterapkan dalam konteks keesaan Allah maka kita bisa menafsirkan bahwa Allah itu memang esa tetapi di dalam keesaanNya terdapat lebih dari satu pribadi yang dari sisi Perjanjian Baru diketahui bahwa tiga pribadi itu yaitu Pribadi Bapa, Pribadi Anak, dan Pribadi Roh Kudus.

Hal ini tidak berarti bahwa kita percaya kepada satu Allah yang memakai tiga topeng dan juga bukan percaya kepada tiga Allah, sebab kalau percaya akan tiga Allah itu bukan Tritunggal tetapi Triteisme. Rumit bukan! Inilah yang disebut melampaui akal. Jadi walaupun istilah Tritunggal tidak muncul dalam Alkitab bukan berarti konsepnya tidak bersumber dari Alkitab. Kalau ditanya, mengapa? Yahh.. memang karena faktanya Tritunggal adalah konsep Alkitab baik itu pada Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lalu bagaimana dengan pandangan Unitarian?

Frans Donald dan kawan-kawan (Unitarian) membangun fondasi yang salah dengan demikian seluruh konsep Unitarian keliru. Konsep yang pertama mengenai Alkitab. Menurut Unitarian Alkitab adalah Firman Allah. Namun ketika perdebatan Trinitarian VS Unitarian Tahun 2007 di Surabaya, ada seorang Trinitarian yang bertanya kepada Unitarian : “Alkitab itu Vertikal atau Horizontal ?” Unitarian menjawab : “Alkitab itu Horizontal.” Jawaban ini menerangkan atau membuktikan bahwa konsep Unitarian tidak dituntun oleh Roh Kudus tetapi merupakan Oportunis.

Karena mana mungkin Alkitab itu Firman Allah tetapi adalah Horizontal..! konsep seperti ini adalah konsep yang kacau karena saling tabrakan. Pengertian tentang Alkitab merupakan titik tolak dalam berteologi – maksudnya kalau pengertian Alkitab yang telah dibangun sebagai dasar dalam berteologi itu mula-mula sudah salah, maka otomatis seluruh teologi yang telah dibangun juga salah. Perlu ditegaskan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang Vertikal otomatis objeknya menyentuh Horizontal.

Saudara pembaca, kalau konsep dasar Unitarian terbukti keliru, pastilah ada yang mengatakan bahwa mengapa kita harus membuang waktu untuk menanggapi mereka! Memang UNITARIAN ITU KELIRU, tetapi fakta membuktikan bahwa karena gengsi mereka tetap ngotot. Untuk memperhambat strategi atau politik dari Unitarian maka kita akan terus membongkar Unitarian. Dasar Unitarian menolak Allah Tritunggal karena mereka membuat konsep bahwa Yesus itu diciptakan dan otomatis Dia bukan Allah. Kata “membuat konsep” menunjukkan bahwa sebenarnya Unitarian adalah hasil spekulasinya Frans Donald dan kawan-kawan atau konsep Unitarian tentang Yesus adalah hasil ciptaan mereka sendiri, sebab tidak Alkitabiah.

Seringkali kaum Unitarian mengatakan bahwa mereka berbicara atas dasar Alkitab, jadi seolah-olah apa yang mereka katakan itu Alkitabiah. Lalu benarkah bahwa Yesus diciptakan? Konsep bahwa Yesus diciptakan bertabrakan dengan Alkitab. Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus diciptakan. Di dalam kitab wahyu Yesus mengatakan bahwa Aku adalah Alfa = Awal dan Omega = Akhir. Awalnya dari mana kita tidak dapat mengukurnya, begitu pun dengan Akhirnya kita tidak dapat mengetahuinya. Jadi jelaslah bahwa Yesus tidak diciptakan karena Yesus Awal yang ada dan yang sudah ada, dan yang akan datang.

Sehingga Pdt. Budi Asali mengatakan bahwa “kalau Yesus itu diciptakan maka Dia tidak akan menyebut dirinya adalah ‘Alfa’ dan “Omega” tetapi ‘Beta’ (huruf kedua Yunani setelah ‘Alfa’) dan ‘Omega’. Saudara pembaca, Yesus itu tidak monopoli, tidak spekulasi, sehingga seandainya Dia adalah ‘Beta’ tetapi mengatakan bahwa Dirinya adalah Alfa! Perlu diketahui bahwa sejarah tidak pernah mencatat bahwa Yesus pernah berspekulasi hanya pernah disebut berspekulasi oleh ahli-ahli Taurat yang sebenarnya mereka yang sedang berspekulasi. Kalau kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah, maka Yesus itu Alfa adalah kebenaran mutlak, dan tidak bisa diganggu gugat. Saudara, anehnya kaum Unitarian mengatakan bahwa Yesus itu diciptakan dan adalah pencipta segala sesuatu.

Walaupun Alkitab dibolak-balikkan hingga kusut tidak akan menemukan bahwa Yesus itu diciptakan dan setelah diciptakan barulah Ia menciptakan. Kecuali turut menciptakan; otomatis adalah pencipta. Ciptaan tetaplah ciptaan, Pencipta tetaplah Pencipta. Karena ciptaan hanya bisa menemukan sesuatu artinya ciptaan hanya mencari yang sudah diciptakan Pencipta, sehingga ciptaan menemukan keinginannya. Jadi Yesus tidak diciptakan sebab Yesus adalah pencipta.

Kaum Unitarian seringkali menuliskan bahwa, di dalam Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa Yesus adalah Allah. Ini keliru! Sebab Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Di dalam Yohanes 15:17 Yesus berkata: “inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Saudara Pembaca, jika kita cermati perkataan Yesus yang berbunyi: ‘inilah perintah-KU kepadamu’ menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Sebab kalau Yesus bukan Allah otomatis bunyi perkataan-Nya akan menjadi: inilah perintah Allah kepadamu… namun Alkitab secara gamblang menunjukkan bahwa perkataan Yesus yang berbunyi: ‘inilah perintah-KU kepadamu’ sesungguhnya sedang membuktikan otoritas-Nya sebagai Allah.

Kalau kita telah mengerti bahwa sesungguhnya Yesus adalah Allah, lalu bagaimana dengan teriakan Frans Donald dan kawan-kawan dalam menolak Allah Tritunggal? Tanggal 1 November 2008, Frans Donald mengatakan dalam tulisannya yang berbunyi :“dari iman yang berdasarkan Alkitab (perspektif Alkitabiah) doktrin Tritunggal tidak benar adanya.” Saudara pembaca, berangkat dari perspektif Alkitab saya sama sekali tidak tahu dari mana makna dan ke mana maksud kalimat Frans Donald di atas… karena tidak Alkitabiah. Kalau Doktrin Allah Tritunggal tidak Alkitabiah, lalu bagaimana dengan beberapa ayat di bawah ini : Yohanes 1:1–5 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” Firman Tuhan ini dengan jelas telah membuktikan bahwa sesungguhnya Yesus juga adalah Alfa dan Dia adalah Allah.

Sebutan Firman, Allah, Ia, Dia, pada Yohanes 1:1–5, sama-sama menyatakan adanya semacam kejamakan tertentu di dalam Allah yang adalah Tunggal. Hal demikian pun terjadi dalam Injil Matius 28:19-20 yang bunyinya: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak, dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Mengenai ayat ini saya akan mengutip penjelasan dari Pdt. Dr. Stephen Tong : “Baptisan orang Kristen dilakukan di dalam nama Bapak dan Anak dan Roh Kudus. Di dalam bahasa aslinya (Yunani) mengandung kata sandang ho (Inggris: the). Jadi di dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit. Di dalam bahasa Yunani kata sandang ho mengandung pengertian yang berpribadi. J

adi, disini maksudnya: Bapak itu dan Anak itu dan Roh Kudus itu; ketiga-Nya berpribadi. Kalau the dihilangkan, menjadi in the name of Father and Son and Holy Spirit, pengertian ini bisa menjadi seperti pandangan Modalistic Monarchianisme atau Sabelianisme: in the name of Father, which sometimes becomes Son, and next time becomes Holy Spirit. Bapa yang kadang bisa menjadi Anak, dan kadang-kadang berubah menjadi Roh Kudus: berubah-ubah menurut jaman; satu pribadi dengan tiga topeng; satu pribadi dengan tiga peranan; satu pribadi yang muncul dalam tiga periode yang berlainan; ini bukan Tritunggal. Yang benar adalah satu nama tiga Pribadi.

Inilah Tritunggal! Kalau Frans Donald dan kawan-kawan menolak doktrin Tritunggal, lalu bagaimana dengan BAPTISAN ? Apakah kaum Unitarian tidak melakukan Sakramen Baptisan Kudus? Bukankah kalau disebut Kristen harus dibaptis dengan nama Bapa dan nama Anak dan nama Roh Kudus? Sedangkan Yesus sendiri yang memberikan Amanat Agung itu untuk kita lakukan. – Demikian juga kita dapat menemukan Allah Tritunggal melalui penyampaian berkat oleh Rasul Paulus yang sekarang dijadikan standar berkat di gereja-gereja di seluruh dunia: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan Kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (II Korintus 13:13).”

Lagi-lagi pertanyaan buat Frans Donald bagaimana dengan ayat di atas ? Sadarkah bahwa konsep anda bertabrakan dengan Alkitab? Atau karena anda panik dengan pertanyaan-pertanyaan ini, lalu dengan cepatnya anda mau mengatakan bahwa ayat di atas bukan Firman Tuhan ? Kalau Frans Donald pada prinsipnya menulis berdasarkan Alkitab (Sola Scriptura) maka tidak boleh mengabaikan Yoh.1:1-5; Mat.28:19-20; II Kor.13:14 dan bukan saja ayat-ayat ini, namun masih banyak ayat-ayat yang menyatakan validitasinya doktrin Allah Tritunggal. Dan kalau Frans Donald melihat Alkitab lalu penafsirannya serong dan dapat tabrakan dengan ayat-ayat Firman Tuhan yang lain, maka interpretasi itu bukan tuntunan Roh Kudus.

Sebab tafsiran yang benar tidak dapat tabrakan dengan ayat yang lain. Lalu dari manakah konsep Frans Donald bahwa Yesus bukan Allah? dari Alkitab atau dari …..? Tanggal 11 & 12 Agustus 2008, Frans Donald tampil di Timex dengan tulisannya yang berjudul Benarkah Yesus itu Tuhan? dan di akhir tulisan ada catatan : “Penulis adalah seorang Unitarian – Penulis buku : Allah dalam Alkitab & Al Quran Menjawab Doktrin Tritunggal dan Ternyata Yesus Malaikat.” Dari bingkai judul bukunya Frans Donald di atas sangat jelas menunjukkan bahwa Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Yesus adalah malaikat.

Kalau Al Quran yang dimaksudkan Frans Donald mengatakan demikian, pastilah timbul pertanyaan, dari manakah Al Quran itu? Dari TUHAN atau dari manusia? Vertikal atau Horizontal? Kalau memang Frans Donald dan kawan-kawan juga adalah Kristen, pastilah titik tolak dalam berteologi hanya Alkitab bukan Alkitab + Al Quran. Alkitab dan Al Quran mana nyambung..! Tidak nyambung. Anehnya Frans Donald berteriak tentang doktrin Sola Scriptura namun membangun teologianya dari Alkitab dan Al Quran.

Sebenarnya Frans Donald terjebak dari tindakan kebebasannya sendiri, sehingga lompat ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, sampai kebingungan juga tidak tahu arahnya ke mana dan dasar lompatnya dari mana. Dengan demikian menciptakan konsep yang kacau. Dari sini kita melihat bahwa konsep Frans Donald tidak Alkitabiah karena tidak berdasarkan Alkitab.

Doktrin Allah Tritunggal telah teruji berabad-abad lamanya. Dan sejarah membuktikan bahwa tidak tergeser walaupun hanya satu mil. Karena Doktrin Allah Tritunggal berdasarkan Alkitab dan bukan hasil kesimpulan Bapak-bapak Gereja dalam konsili-konsili. Akhirnya untuk memperhambat kebingungan kita dengan berbagai macam tantangan yang datang dari Liberalisme dan Pluralisme, saya sarankan buat seluruh Umat Kristiani agar mulailah mendalami pengetahuan Alkitab dengan baik pada lenbaga-lembaga pendidikan Theologia bagi orang awam. Soli Deo Gloria (SDG)

http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=28151

dede wijaya said...

http://pelangikasihministry.blogspot.com/2008/12/membongkar-inkonsistensi-kecurangan.html

http://pelangikasihministry.blogspot.com/2008/12/benarkah-doktrin-tritunggal-produk_11.html

Mau Uang & Makanan said...

dede itu gila hormat ya ? ngapain pamer foto ?

INDEPENDENT KONSERVATIF said...

HATI-HATILAH BAGI SETIAP ORANG YANG MEMBERITAKAN SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN FIRMAN TUHAN SEBAB APALAGI HAL TERSEBUT SANGAT NYATA KESALAHANNYA KARENA SETIAP TINDAKAN KITA PASTI ADA KONSEKUENSINYA MASING-MASING, YA KALAU TIDAK DIDUNIA INI KITA MENDAPATKAN PEMBALASANNYA BISA JADI JUGA DI NERAKA TAPI YANG JELAS TUHAN MASIH MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KITA AGAR KITA SUNGGUH2 BERTOBAT DAN MENYADARI KESALAHAN KITA, JADI SETIAP YANG KITA AJARKAN ITU HARUS BERDASARKAN PADA KEBENARAN BUKAN HANYA UNTUK MENCARI POPULERITAS DAN APALAH ARTINYA POPULERITAS TAPI AKHIRNYA SAUDARA MASUK NERAKA

Unknown said...

Gak usah bingung mang Dede, anda juga bidaah. Martin Cellarius pendiri Unitarian adalah konconya Martin Luther. Yah begitulah kesesatan Martin Luther dkk akhirnya membawa kesesatan lain.

Tahukah anda sekarang ini ada kurang lebih 40.000 denominasi protestan dengan ajaran yang berbeda satu sama lain ?

Bagaimana mungkin Tuhan satu, tapi ajaranNya dan gerejaNya banyak dan berbeda.
Pasti ada satu Gereja yang benar dengan satu Ajaran yang benar.

Lihat ini :
http://www.allcath.org/Founders.htm

Gereja yang mana yg dirikan Yesus ?
siapa yang mendirikan "gereja" anda ?

Adi Putra said...

Dengan banyaknya denominasi kristen, hanya ada satu cara untuk mengujinya yaitu dengan Alkitab, Firman Tuhan yang Tertulis.

yanno said...

To Dede wijaya , sy melihat dlm tulisan anda bhw anda mencap SEKTE UNITARIAN adalah sesat , sy mau tanya apa anda mengerti dgn BIDAT itu ? , menurut arti yg sebenarnya bidat ( sesat ) ialah orang yg menjalankan agama tidak sesuai dgn perintah maupun larangan dari sipembawa agama itu sendiri ( Al kitab ) , dlm konteks ini sy katakan dari pada anda sibuk-sibuk berdebat dgn komunitas unitarian ttg status Yesus yg sebenarnya mendingan anda pedomani ayt Al kitab yg berbunyi " barang siapa percaya dan mengikut aku adalah orang - orang yg mengerjakan pekerjaan ku bahkan pekerjaan yg lebih besar (sunnah), nah apa anda sdh inventarisir semua pekerjaan Yesus yg ada dlm Alm kitab lalu apa sdh anda kerjakan , sebab Yesus/Yahsua mahsua/Iso/Isa tidak pernah mengenal kristen , ibadah hari minggu , gereja , bible , ulang tahun natal , katholik , protestan dll produk Romawi dan Yunani , jadi sesungguhnya yg sesat ( bidat ) itu adalah orang yg mengerjakan yg tidak pernah dikerjakan atau diperintahkan oleh Yesus , dan saya juga sependapat bhw kaum unitarian itu adalah bidat kristen karena kristen bukan produk Yesus tapi blm tentu bukan pengikut Yesus tergantung apakah mereka juga mengerjakan pekerjaan Yesus( sunnah )selamat berpikir.

yanno said...

Mas DEDE WIJAYA, anda bilang unitarian itu bidat ( sesat ) hal tsb oleh karena anda org protestan pengikut Martin luther tapi sesungguhnya anda itu juga sesat ( bidat ) bagi orang-orang katholik,kesaksian Yahwa,Adven,unitarian,Yahudi , Islam dll begitu juga sebaliknya , ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam agama yahudi,nasrani dan islam ( samawi )itu terjadi perpecahan yang bilangan kelompoknya cukup banyak ( aliran , sekte dll ) bahkan ada yg terpecah jadi kelompok agama sendiri spt katholik dan protestan namun yg pasti diantara perpecahan yg sedemikian banyaknya tsb sebenarnya hanya ada satu golongan/kelompok dari agama diatas yg BENAR yaitu golongan yg mengikuti sunnah para utusan dan tidak tercampur dgn unsur-unsur lain diluar sunnah ( perbuatan yg dicontohkan oleh para utusan sesuai dgn bunyi taurat,injil dan al quran ), so jadi hanya satu yg golongan yg selamat coba cermati dalam-dalam bunyi al kitab ttg hal ini , ajaran hanya ada satu yaitu ajaran Allah dan tidak ada ajaran Musa , Yesus dan Muhammad karena para utusan tsb hanya ditugaskan utk menyampaikan firman ( ajaran ) dan kemudian mencontohkannya bagi ummatnya masing-masing ( sunnah ) dan yg tdk pernah dikerjakan / dicontohkan atau diperintahkan oleh para utusan tdk boleh dikerjakan , apabila dikerjakan juga maka hal tsb itulah yg dinamakan bidat ( sesat ), karena firman Allah yg berisikan petunjuk.perintah dan larangan dicontohkan dgn sunnah para utusan adalah firman yg hidup ( aktif ), jadi kita jgn terlalu jauh menafsirkan ayt 2 al kitab sesungguhnya keterangan tsb sdh sangat jelas bila tdk di interprestasikan dgn semacam dogma-dogma utk kepentingan golongan tertentu yg ahirnya menimbulkan perbedaaan - perbedaan yg prinsif terutama ttg konsep keTuhanan. selamat berpikir yg jernih sobat upayakan kosongkan dulu pikiran anda dgn dogma-dogma agr anda dapat mengambil pelajaran dari al kitab itu dgn berpikir secara rasional , karena kita memang diperintahka Tuhan utk berpikir kecuali yg irasional tsb bukan bagian kita utk memikirkannya ....

yanno said...

Mas DEDE WIJAYA, anda bilang unitarian itu bidat ( sesat ) hal tsb oleh karena anda org protestan pengikut Martin luther tapi sesungguhnya anda itu juga sesat ( bidat ) bagi orang-orang katholik,kesaksian Yahwa,Adven,unitarian,Yahudi , Islam dll begitu juga sebaliknya , ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam agama yahudi,nasrani dan islam ( samawi )itu terjadi perpecahan yang bilangan kelompoknya cukup banyak ( aliran , sekte dll ) bahkan ada yg terpecah jadi kelompok agama sendiri spt katholik dan protestan namun yg pasti diantara perpecahan yg sedemikian banyaknya tsb sebenarnya hanya ada satu golongan/kelompok dari agama diatas yg BENAR yaitu golongan yg mengikuti sunnah para utusan dan tidak tercampur dgn unsur-unsur lain diluar sunnah ( perbuatan yg dicontohkan oleh para utusan sesuai dgn bunyi taurat,injil dan al quran ), so jadi hanya satu yg golongan yg selamat coba cermati dalam-dalam bunyi al kitab ttg hal ini , ajaran hanya ada satu yaitu ajaran Allah dan tidak ada ajaran Musa , Yesus dan Muhammad karena para utusan tsb hanya ditugaskan utk menyampaikan firman ( ajaran ) dan kemudian mencontohkannya bagi ummatnya masing-masing ( sunnah ) dan yg tdk pernah dikerjakan / dicontohkan atau diperintahkan oleh para utusan tdk boleh dikerjakan , apabila dikerjakan juga maka hal tsb itulah yg dinamakan bidat ( sesat ), karena firman Allah yg berisikan petunjuk.perintah dan larangan dicontohkan dgn sunnah para utusan adalah firman yg hidup ( aktif ), jadi kita jgn terlalu jauh menafsirkan ayt 2 al kitab sesungguhnya keterangan tsb sdh sangat jelas bila tdk di interprestasikan dgn semacam dogma-dogma utk kepentingan golongan tertentu yg ahirnya menimbulkan perbedaaan - perbedaan yg prinsif terutama ttg konsep keTuhanan. selamat berpikir yg jernih sobat upayakan kosongkan dulu pikiran anda dgn dogma-dogma agr anda dapat mengambil pelajaran dari al kitab itu dgn berpikir secara rasional , karena kita memang diperintahka Tuhan utk berpikir kecuali yg irasional tsb bukan bagian kita utk memikirkannya ....

Yahshua said...

Salooommm...

Yesus disebut "Firman Allah" karena itu memang nama/gelarnya Yesus (Wahyu 19:13). Tapi Yesus juga bergelar "Roti Hidup". Gelar-gelar tersebut bukanlah berarti secara harafiah. Itu adalah gelar berkaitan dengan karya-karya/pekerjaan yang diemban Yesus.

Dengan memahami Wahyu 1:1 kita bisa tahu bahwa Wahyu Yesus dalam menyampaikan Firman Allah bukanlah berasal dari dirinya sendiri melainkan didapatkannya dari Allah (Bapa/Yahweh), artinya saat di surga Yesus bukanlah Allah itu sendiri.
Demikian pula dalam Wahyu 3:2 dan 12, sedikitnya 5 kali -SAAT SUDAH DI SURGA- Yesus berkata dengan tegas tentang Allahnya (kala memberi Wahyu pada Yohanes), kata Yesus: "...di hadapan ALLAHKU.., ..bait suci ALLAHKU.., ..nama ALLAHKU..,.. nama kota ALLAHKU..,.. dari ALLAHKU".
Nah, jelas sekali bahwa SAAT SUDAH NAIK KE SURGA (YESUS SUDAH BUKAN MANUSIA LAGI!) YESUS TETAP MEMILIKI ALLAH, IA BUKANLAH ALLAH ITU SENDIRI!

zack@u said...

Beli banyak dapat diskon khusus sampai 50%


Beli banyak dapat diskon khusus sampai 50%


Beli banyak dapat diskon khusus sampai 50%


Beli banyak dapat diskon khusus sampai 50%.


oh pemikir bebas.. ahahahahauauahauhauhau..

acimz said...

Menurut saya pribadi..semua perbedaan yg terjadi adalah krn masalah kultural di mana Allah ingin dikenal tp tdk berbenturan dgn kultur suatu bangsa..konsep keesaan Allah oleh suku Israel akan berbeda dgn kultur Yunani,Media,Persia,Arab,dan bgs2 lain. Ketika suatu kultur bgs yg mengadopsi politeisme sbg bagian dr bgs tsb,maka Allah akan memperkenalkan diri-Nya dlm bentuk yg mudah dipahami ttp tdk menghilangkan keesaan-Nya..yaitu konsep :Trinitas..krn hanya ini cara utk menjangkau bgs2 spt yunani utk bisa mengenal Allah yg selama ini menyimpang dr ajaran mrk selama ini yaitu “politeisme”. Begitupun budaya Arab,pasti mengadopsi nama Allah mereka yg tdk berbenturan dgn kultur mrk yg selama ini mrk kenal (yg mgk bagi org Kristen berkata bhw nama Allah kan sebenarnya nama suatu “ilah” di tanah Arab yg diadopsi menjadi agama Islam). Byk kultur yg berbeda yg sesungguhnya akan mempengaruhi doktrin ttg keesaan Allah. Di budaya romawi mrk mengenal istilah “anak dewa” di mana dewa mrk layaknya manusia bisa mempunyai anak..nah pd zaman Yesus hidup,budaya romawi juga sgt kuat dlm kehidupan org Israel..krn ada byk pertukaran budaya,mk terjadilah perkawinan kebudayaan lokal dgn budaya asing..hal ini juga akan mempengaruhi doktrin yg diterima,shg muncul istilah “Anak Allah” yg mgk spesial maknanya bagi pengikut Yesus. Walaupun zaman dahulu sudah ada istilah “anak Allah” pd zaman PL,itu juga dikarenakan byknya peristiwa yg terjadi dlm sejarah umat Israel,dr perpindahan,pengasingan,pembuangan,penjajahan..dll. Semoga smp disini kita mengerti bhw Allah ingin juga dikenal oleh bgs2 lain dgn cara2 yg tidak berbenturan dgn kulturnya ttp juga tdk menghilangkan keesaan Allah. Penjelasan yg singkat ini mgk terdpt kekurangan,mohon dimaklumi,krn penjabaran keesaan sangatlah kompleks dan kita merasakan dampaknya smp berabad2 lamanya.

Kolose 3:10 – 11 “ dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh (pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya); dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, (tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu).”

Semua perbedaan doktrin keyakinan dalam 3 agama samawi (Yahudi-Kristen-Islam) adalah proses kita dalam mencapai pengetahuan ttg Allah yang “sedang” menuju kesempurnaan.. “tritunggal agama” (maaf..saya menggunakan kata tritunggal utk 3 agama di atas,krn ini sbg “tanda” bhw nama Allah dlm satu akar sejarah tetap ada dlm 3 komunitas terbesar ini smp skr yg membedakan mrk dgn agama2 lain) yg ada saat ini perlu saling menghormati setiap budaya yg “tersisip” dlm setiap ajaran masing2 satu sama lain. Bayangkan saja jika 3 agama menjadi “esa” di dalam “kemahaesaan” Allah,dunia akan berubah total di setiap sendi2 kehidupan,mgk menjadi semacam eden di muka bumi..ttp itu semua perlu semacam kekuatan kasih yang “superkuat” untuk mengikat mrk satu dgn yg lainnya,namun kenyataan mmg tdk semudah konsep yg dibicarakan bukan?

acimz said...

Menurut saya pribadi..semua perbedaan yg terjadi adalah krn masalah kultural di mana Allah ingin dikenal tp tdk berbenturan dgn kultur suatu bangsa..konsep keesaan Allah oleh suku Israel akan berbeda dgn kultur Yunani,Media,Persia,Arab,dan bgs2 lain. Ketika suatu kultur bgs yg mengadopsi politeisme sbg bagian dr bgs tsb,maka Allah akan memperkenalkan diri-Nya dlm bentuk yg mudah dipahami ttp tdk menghilangkan keesaan-Nya..yaitu konsep :Trinitas..krn hanya ini cara utk menjangkau bgs2 spt yunani utk bisa mengenal Allah yg selama ini menyimpang dr ajaran mrk selama ini yaitu “politeisme”. Begitupun budaya Arab,pasti mengadopsi nama Allah mereka yg tdk berbenturan dgn kultur mrk yg selama ini mrk kenal (yg mgk bagi org Kristen berkata bhw nama Allah kan sebenarnya nama suatu “ilah” di tanah Arab yg diadopsi menjadi agama Islam). Byk kultur yg berbeda yg sesungguhnya akan mempengaruhi doktrin ttg keesaan Allah. Di budaya romawi mrk mengenal istilah “anak dewa” di mana dewa mrk layaknya manusia bisa mempunyai anak..nah pd zaman Yesus hidup,budaya romawi juga sgt kuat dlm kehidupan org Israel..krn ada byk pertukaran budaya,mk terjadilah perkawinan kebudayaan lokal dgn budaya asing..hal ini juga akan mempengaruhi doktrin yg diterima,shg muncul istilah “Anak Allah” yg mgk spesial maknanya bagi pengikut Yesus. Walaupun zaman dahulu sudah ada istilah “anak Allah” pd zaman PL,itu juga dikarenakan byknya peristiwa yg terjadi dlm sejarah umat Israel,dr perpindahan,pengasingan,pembuangan,penjajahan..dll. Semoga smp disini kita mengerti bhw Allah ingin juga dikenal oleh bgs2 lain dgn cara2 yg tidak berbenturan dgn kulturnya ttp juga tdk menghilangkan keesaan Allah. Penjelasan yg singkat ini mgk terdpt kekurangan,mohon dimaklumi,krn penjabaran keesaan sangatlah kompleks dan kita merasakan dampaknya smp berabad2 lamanya.

Kolose 3:10 – 11 “ dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh (pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya); dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, (tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu).”

Semua perbedaan doktrin keyakinan dalam 3 agama samawi (Yahudi-Kristen-Islam) adalah proses kita dalam mencapai pengetahuan ttg Allah yang “sedang” menuju kesempurnaan.. “tritunggal agama” (maaf..saya menggunakan kata tritunggal utk 3 agama di atas,krn ini sbg “tanda” bhw nama Allah dlm satu akar sejarah tetap ada dlm 3 komunitas terbesar ini smp skr yg membedakan mrk dgn agama2 lain) yg ada saat ini perlu saling menghormati setiap budaya yg “tersisip” dlm setiap ajaran masing2 satu sama lain. Bayangkan saja jika 3 agama menjadi “esa” di dalam “kemahaesaan” Allah,dunia akan berubah total di setiap sendi2 kehidupan,mgk menjadi semacam eden di muka bumi..ttp itu semua perlu semacam kekuatan kasih yang “superkuat” untuk mengikat mrk satu dgn yg lainnya,namun kenyataan mmg tdk semudah konsep yg dibicarakan bukan?

Denis Desmanto said...

Ulangan 6 : 4 dan Markus 12 : 29

Teks Ibrani, '' שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד. "
Dibaca, " Shema Yisrael: YHWH ( Adonai ) Eloheinu, YHWH ( Adonai ) ekhad."

🕎✡️🐟✝️🕊️📖🇮🇱